Sabtu, 31 Agustus 2019

Download Buku-Buku Nurcholish Madjid

TANGGAL 29 Agustus 2005 tokoh cendikiawan besar Indonesia meninggal dunia. Dialah Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A. atau populer dipanggil Cak Nur. 

Cak Nur adalah satu tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia.Cak Nur dikenal dengan konsep pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman keyakinan di Indonesia. Menurut Cak Nur, keyakinan adalah hak primordial setiap manusia dan keyakinan meyakini keberadaan Tuhan adalah keyakinan yang mendasar. Ayah dua anak ini mendukung konsep kebebasan dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai kebebasan dalam menjalankan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh atas apa yang dipilih. Manusia sebagai individu yang paripurna, ketika menghadap Tuhan di kehidupan yang akan datang akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, dan kebebasan dalam memilih adalah konsep yang logis, demikian salah satu pokok pikiran cendikian kelahiran Jombang, Jawa Timur ini.

Jumat, 30 Agustus 2019

Empat Amalan Ini Bisa Mengantarkan Kita ke Syurga

study.com
SETIAP kali seseorang beramal dan berbuat baik puncak niatnya adalah karena ingin mengharapkan ridha Allah swt. Selain mengaharap ridha Allah, juga umumnya karena kelak ingin masuk surga. Berikut ini ada beberapa cara atau amalan (sederhana?) yang bisa menghantarkan kita masuk surga, yaitu:

Pertama, banyak menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang. Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan memberi ucapan salam kepada saudara kita, Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. (Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah subhanahu wa ta‘ala  tercurahkan untukmu).

Mengucapkan salam seperti ini, alhamdulillah sudah membudaya dinegara kita. Diucapkan kalau sesama muslim bertemu, diacara-acara formal, mengawal sambutan dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit diucapkan oleh umat agama lain, karena dianggap sudah menjad bahasa nasional, sebagaimana ucapan halo, selamat pagi, selamat siang atau selamat malam. Lazimnya ucapan salam akan dijawab dengan uacapan wa’alaikumssalam warahmatullahi wa barakatuhu (Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat dan berkah Allah swt). Mengucapkan salam terkesan sederhana, sekadar remeh-temeh, namun sebenarnya memiliki makna yang mendalam dan manfaat yang besar. Karena didalamnya kita saling mendoakan.

Jumat, 23 Agustus 2019

Mengambil Pelajaran Taqwa dari Ibrahim dan Ismail

findshepherd
BULAN Dzulhijjah—seperti sekarang ini—adalah salah satu bulan yang sangat istimewa. Karena di dalam Dzulhijjah ada peristiwa atau ibadah besar yang waktu pelaksanaannya sangat khusus, yakni ibadah haji dan ibadah kurban. Maka beruntunglah orang yang tahun ini bisa berhaji dan atau berkurban. Kita doakan agar saudara kita yang telah melaksanakan haji tahun ini, selalu dalam keadaan sehat wal-afiat, bisa pulang dengan selamat dan mendapat predikat haji mabrur, haji yang diterima. Kita yang belum bisa dan belum pernah berhaji, mudah-mudahan suatu saat bisa memenuhi panggilan Allah, pergi ke baitullah. Amiin. (Hari ini sebagian jamaah sudah pulang ke tanah air).

Orang-orang yang saat ini sedang berhaji sesungguhnya mereka setara dengan sedang berjihad, karena mereka meninggalkan keluarga, harta, kedudukannya dalam rangka memenuhi panggilan Allah. Apabila Allah berkehendak mencabut nyawanya di tanah suci, maka mereka tidak akan kembali dan bertemu dengan saudara yang ditinggalkan.

Bicara tentang haji tentu tidak lepas dengan hari raya idul adha, dan membicarakan idul adha tentunya juga tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. Kisah bapak-anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, terutama dalam hal ketaatan dan kepasrahan diri kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhlasan beribadah, serta dalam menjalani hidup dan kehidupan ini yang diridhai Allah.

Periksa dan Lihatlah Calon Pendamping Hidupmu


ruangmuslimah
SEBELUM menikah biasanya laki-laki dan perempuan mencoba saling mengenal satu sama lain. Mengenal lawan jenis istilahnya bisa bermacam-macam. Ada yang menyebutnya pacaran, ta’aruf, PDKT, bakalan dan lainnya. Kini banyak anak muda yang lebih memilih kata ta’aruf , karena dianggap lebih baik (lebih islami?) Sebenarnya istilah tidak terlalu penting, yang lebih penting adalah substansi bagaimana menjalani masa perkenalan tersebut. Mengatakan sedang ta’aruf tapi tata cara dan prosesnya seperti kebanyakan anak muda yang melampaui batas kepatutan pergaulan, jadinya sama saja, tidak lebih baik.
Salah satu metode mendapatkan pasangan yang akan diajak menikah adalah dengan cara melihat langsung si calon, dalam istilah agama Islam disebut dengan nadhor(melihat si calon). Biasanya laki-laki melihat si calon wanita. Dimasa sekarang dimana interaksi dan pergaulan  laki-laki dan perempuan sudah semakin terbuka, sarana media sosial semakin mendominasi, masih perlukah nadhor?

Rabu, 21 Agustus 2019

Menimba Air Kebijaksanaan Gus Mus


MUSTOFA Bisri (biasa disebut Gus Mus) adalah bagian dari orang yang sedikit. Ia ulama, cendikiawan, budayawan, pernah jadi politisi, mengasuh pesantren, mubaligh, Kiai dan sederet gelar lainnya. Ulama banyak, tapi yang ulama sekaligus budayawan sedikit sekali. Penyair banyak, tetapi penyair yang sekaligus ulama langka. Sebagai budayawan ia mahir bersyair, membuat puisi, cerpen dan melukis. Budayawan di negeri ini melimpah, tetapi yang menguasai—minimal bisa membaca—referensi syair-syair atau sastra  berbahasa Arab, sekli lagi, sedikit sekali.

Gus Mus adalah pribadi yang langka. Sebagai Kiai pesantren tentu saja ia tidak hanya menguasai ilmu-ilmu agama dan sosial, tetapi bisa menyampaikan ilmunya disemua kalangan. Tidak hanya di kalangan santri, dikalangan non-santri pun ia terbiasa berbicara dengan luwes. Tidak hanya dikalangan “wong alit”, dikalangan “wong elit” pun bisa. Satu lagi mengapa ia adalah sosok yang langka adalah ia ulama yang bisa menulis. Karya-karyanya menyeba dipelbagai media daerah dan nasional. Sehingga orang yang bukan santrinya—seperti saya—bisa mendapatkan tetes ilmu walaupun tidak bertatap muka. Ditambah lagi sekarang ia aktif di media sosial Facebook dan Twitter, juga ada kanal Yuutube “Gus Mus Channel” yang berisi ceramah, diskusi dan pengajian kitab kuning online. Itulah Gus Mus.