Kamis, 19 Januari 2012

Pertemuan

Apakah sesungguhnya makna sebuah pertemuan? Pertemuan ibarat menyusun kepingan-kepingan puzzle dalam kehidupan. Setiap pribadi kita adalah kepingan-kepingan puzzle itu. Saat kepingan-kepingan disatukan, disanalah keindahan mulai nampak. Seperti ada cerita yang mulai bermakna. Sayangnya, puzzle itu tak pernah selesai disatukan. Ia terlalu luas dan panjang. Seluas kehidupan itu sendiri.

Puzzle menjadi indah karena banyak warna dan pola. Tapi mengapa kita hanya menyukai dan menginginkan warna yang sama. Pertemuan adalah sebuah warna, dan perpisahan adalah warna yang lainnya.

Sebuah pertemuan pada dasarnya dilahirkan kembar siam dengan perpisahan. Mungkin sebagian dari kita lebih senang dengan perpisahan, karena tak nyaman dengan hadirnya sebuah pertemuan.
Tapi tak jarang kita begitu menyesali sebuah perpisahan, karena enggan lepas dan terpisah dari kebahagiaan dalam pertemuan yang kita alami. Kita mengutuk perpisahan dan menangisinya. Pertemuan memang selalu diiringi dengan perpisahan. Jadi seandainya mau mengutuk dan menyesali sebuah perpisahan, akan lebih baik kalau kita berani menyesali sebuah pertemuan. Ya, kita mengapa harus bertemu. Disesali atau tidak perpisahan dan pertemuan memang sesuatu yang tak bisa kita hindari dalam kehidupan. Ia adalah warna kehidupan itu sendiri.

Jadi, alih-alih menyesali sebuah perpisahan, lebih baik kalau kita menyukuri pertemuan dan tak meneteskan air mata terlalu banyak untuk perpisahan.[]

Tidak ada komentar: