Sabtu, 27 Maret 2010

Kenapa Memberi (yang Baik?)


YA, mengapa kita harus memberikan sesuatu kepada orang lain dan kepada Tuhan (yang pada akhirnya kepada manusia). Apakah memberi itu sebuah kewajiban ataukah sebuah kebutuhan? Menurut saya memang keduanya. Kec beberapa kewajiban yg mengharuskan kita mengulurkan tangan untuk orang lain, yakni zakat. Ada juga yg tidak wajib.

Terlepas dari persoalan agama, rasanya memberi itu harus dibiasakan menjadi sebuah kebutuhan. Karena secara psikologis terkadang kita ingin memberi kepada orang lain. Dan setelah itu kita merasa puas karenanya.


Awalnya barangkali ada maksud tertentu dari pemberian kita. Tidak mengapa, itu manusiawi. Namun selanjutnya kita akan secara spontan ingin memberi apa saja; entah makanan, uang, pulsa, buku atau barang2 kecil lainnya.

Bagaimana soal keikhlasan? Memberi memang seharusnya ikhlas. Tapi keikhlasan itu tetap harus dilatih. Tidak harus menunggu sampai ikhlas baru memberi. Kalau menunggu ikhlas kapan kita bisa (memberi)? Tuhan juga tahu kelemahan manusia. Ia makhluk yang ingin dipuji, diperhatikan oleh orang lain. Jadi tetap sajalah memberi, soal ikhlas atau tidak, berpahala atau tidak, itu wilayah prerogatif Tuhan. Kita hanya berusaha. Maka memberilah. "Zarathustra" berkata: Bukankah memberi juga sebuah kebutuhan?

--Jawaban dan tanggapan untuk seorang teman (kini di Solo).

Tidak ada komentar: